Bunga Mei; Refleksi 20 Tahun Reformasi 98

Oleh SL-min / Mei 28, 2018 / Sastra

Nalar Naluri – [Pegiat Social Movement Institute]

***

Kupetik sekuntum Mei
Pada tangkainya yang telah retas
Daun-daunya gugur berkhianat

Dahulu ia akar membakar
Mahasiswa kuncup bunga-bunga mekar
Cendekia berhati makar

Kini, batang kembang itu berduri racun
Merambat di gedung parlemen
Tumbuh menjalar
Mencerca nalar

Senyumnya yang terhampar
Di kebun Mei
Adalah senyum pak tua, mati satu,
Tumbuh seribu

(*)

Artikel Terkait

Yang Raja Rakjat

1 Komentar / Sastra / Oleh Melki As

Warning: Attempt to read property "post_type" on int in /home/suly2819/public_html/new.suluhpergerakan.org/wp-content/plugins/templately/includes/Builder/ThemeBuilder.php on line 236

Warning: Attempt to read property "post_mime_type" on int in /home/suly2819/public_html/new.suluhpergerakan.org/wp-content/plugins/3d-flipbook-dflip-lite/inc/post-type.php on line 283

Warning: Attempt to read property "post_type" on int in /home/suly2819/public_html/new.suluhpergerakan.org/wp-content/plugins/toocheke-companion/toocheke-companion.php on line 6432

*** Sabda Rakjat dahulu Sabda Raja yang dulu Inilah…

Artikel Terkait

2 komentar untuk “Bunga Mei; Refleksi 20 Tahun Reformasi 98”