Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute) *** Namaku anjing Aku mempunyai empat kaki Tak ada tangan, hanya kaki Karena itulah aku tak bisa lempar batu sembunyi tangan Untuk itulah aku diciptakan menemani langkah tuan Dan memberi kesetian kepada tuan Dan ke […]
“Halal Movement” dan Kesalehanisasi Kelas Menengah Muslim di Indonesia (Bagian-2) Read More »
Oleh Luthfian Haekal (Pegiat Social Movement Institute) Banalitas Penggunaan “Halal” Banalitas disini yang saya maksudkan adalah keterlaluannya penggunaan cap halal untuk menarik minat konsumen muslim. Misalnya, pariwisata halal, kulkas halal, jilbab halal, dan lainnya. Memang halal adalah yang sangat penting
“Halal Movement” dan Kesalehanisasi Kelas Menengah Muslim di Indonesia[1] (Bagian-1) Read More »
Oleh Luthfian Haekal (Pegiat Social Movement Institute) “European Halal Movement: Sebuah Pengantar “Sorry, we don’t drink alcohol. It’s haram for us,” “But, how about one gulp or one bottle of halal wine?” “Yes, please. We’ll take one bottle for each
Waktunya Umat Islam memberi dan Meminta Maaf Read More »
Ingatlah saat umat ini menjadi mayoritas. Hampir semua peringatan Islam dirayakan. Baik itu Hijrah Rasulullah hingga diangkatnya Rasulullah ke langit. Tak hanya itu, pendidikan Islam berdiri dengan mudah, bisa memberi materi apa saja, dan dapat beriklan dengan cara apapun. Jangan
Karunia Si Buta dan Si Tuli Read More »
Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute) *** Seorang yang buta bisa melihat indahnya dunia Dan bisa melihat rusaknya dunia dengan mendengarnya Orang banyak dengan pandangannya hanya mampu melihat rumahnya Yang seluas tempurung kelapa, sudah itu seperti tak terjadi apa-apa Seorang yang
Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute) *** Barisan hitam barisan merah barisan putih barisan biru barisan hijau dan barisan warna lainya adalah manusia. Yang bernyanyi dan menari di kala tetesan mentari jatuh membasahi bersama fitnah keji yang terdiri dari adonan kemelaratan
Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute) *** Jelmaan sinar MeiLaranya berdegup-degup kiniDahulu dirinya silau apiyang menerangi Sedang aku, masih percik yang rintik-rintikApi yang bersemayam di dalam duriHari-hari yang terus berlariDikejar diri sendiri Hati yang sibuk mengitari terik Meski kami sama-sama anak
Menolak Lupa Novel Baswedan : Antara Idealita dan Realita Read More »
Oleh : Zagarino Bima (mahasiswa Fakultas Hukum UII dan pegiat KAHAM UII) Korupsi yang terjadi di Indonesia nampaknya masih menjadi “agenda” rutin yang dilakukan oleh para koruptor. Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Anti Corruption Clearing House Komisi Pemberantasan Korupsi
Orang Biasa Bersama Orang-Orang Biasa Read More »
Oleh Muhammad Fakhrurrozi (Mahasiswa Fakultas Hukum UII dan Pegiat Social Movement Institute) “Ilmu hendaklah hanya tunduk pada kecerdasan, bukan pada kekayaan” – Andrea Hirata Kutipan itu terdapat dalam buku “Orang-Orang Biasa” karya anak Belitung Timur. Ya, dia adalah Andrea Hirata
Horor Korupsi di Republik Oligarki Read More »
Oleh: Hent Ajo Leda (Alumnus Ilmu Pemerintahan STPMD Yogyakarta) Fenomena korupsi terus dipertontonkan oleh aparatur negara. Rangkain operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat negara bak gayung bersambut. Kasus jual beli jabatan di Kementrian Agama yang menyeret sejumlah petinggi partai politik
Diskon Pemilu 2019 dan Potret Politik Akumulasi Kapital Read More »
Oleh Sinergy Aditya Airlangga (Mahasiswa Magister Manajemen & Kebijakan Publik UGM Pegiat MAP Corner – Klub MKP & Intrans Institute) Politik dagang marak dilakukan guna mengamankan proses akumulasi kapital dengan membajak ajang demokrasi electoral. – Eko Prasetyo (Social Movement Institute)
Beberapa Kelompok Melakukan Deklarasi #SayaGolputYogyakarta Read More »
Hari ini, bagi kami tidak ada pilihan dalam Pemilu 2019. Sistem politik yang ada tidak memungkinkan munculnya pilihan yang berpihak pada Rakyat. Hanya mereka yang bermodal besar saja yang dapat menentukan pilihan. Mereka ini, para oligark, kongkalikong mengusung calon presiden
The Good Earth, Mengamati Kelas Petani China Lewat Pearl S buck Read More »
Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute) *** Ujar Wang Lung; “Sebuah keluarga akan habis riwayatnya—kalau mereka sudah mulai menjual tanah-tanahya, kita berasal dari tanah dan kita mesti kembali lagi ke situ—dan kalau kalian masih mau mempertahankan tanah itu, kalian bisa hidup
