Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/suly2819/public_html/new.suluhpergerakan.org/wp-content/themes/astra/inc/addons/breadcrumbs/class-astra-breadcrumb-trail.php on line 1177

Memahami Esensi Sosialis-Humanisme di Indonesia: Antara Demokrasi dan Tantangan Bersosial

Memahami Esensi Sosialis-Humanisme di Indonesia: Antara Demokrasi dan Tantangan Bersosial Read More »

Kompleksitas demokrasi dalam konteks pilihan politik, sosialis-humanisme, dan tantangan-tantangannya di Indonesia. Dengan contoh-contoh dari sejarah dan kehidupan sehari-hari, Muhammad Lutfi menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami esensi demokrasi, mengatasi politik uang, dan memperjuangkan nilai-nilai sosialis-humanis..

Menavigasi Kebebasan Berpendapat: Tantangan Anak Muda dalam Menghadapi Kriminalisasi di Era UU ITE

Menavigasi Kebebasan Berpendapat: Tantangan Anak Muda dalam Menghadapi Kriminalisasi di Era UU ITE Read More »

Tak hanya menimpa Daniel, kriminalisasi UU ITE ini terjadi pada kelompok buruh di Kerawang bernama Serikat Pekerja Tani Karawang (SEPETAK), Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, tiga petani Pakel Banyuwangi, penangkapan buruh PT Gunbuster Nickel Industri, kritik Rocky Gerung pada IKN, 29 warga Desa Teluk Raya Kecamatan Kumpeh Ulu, dan pelaporan beserta pemanggilan pada mahasiswa Universitas Riau dalam Aliansi Mahasiswa Penggugat yang menyurakan pendidikan mahal oleh pihak kampusnya sendiri..

PERNYATAAN DAN SIKAP AKSI KAMISAN YOGYAKARTA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL

PERNYATAAN DAN SIKAP AKSI KAMISAN YOGYAKARTA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL Read More »

Tidak hanya kesenjangan akses atas pendidikan, anak muda juga dihadapi ketidakpastian masa depan. Sebanyak 52 persen pemuda bekerja tidak tetap dan dengan penghasilan kurang dari rerata upah layak. Sudah secara latar belakang sosio-ekonomi menjadi pembatas seseorang dalam mengenyam pendidikan. Ditambah lagi dengan dunia ketenagakerjaan yang tidak mementingkan hak pemuda atau buruh.

REFLEKSI: TANDA TANYA GERAKAN DAN SECARIK PERMOHONAN MAAF UNTUK KAWAN

REFLEKSI: TANDA TANYA GERAKAN DAN SECARIK PERMOHONAN MAAF UNTUK KAWAN Read More »

Sudah saatnya menyudahi romantisme berlebih dalam gerakan perlawanan. Nyatanya, entah itu gerakan perlawanan dalam rel oposisi, apalagi gerakan reformis (upaya perubahan dari dalam), tidak kunjung membuahkan hasil yang konkrit terhadap kemenangan masyarakat yang selama ini ditindas. Dari berbagai cara yang

BAHAYA KEBERLANJUTAN, LAMPU ALADIN WARISAN JOKOWI

BAHAYA KEBERLANJUTAN, LAMPU ALADIN WARISAN JOKOWI Read More »

pembangunan infrastruktur melalui jalur hilirisasi, junjungan koalisi yang beranggotakan segudang politisi cum pengusaha itu hanya menjanjikan cita-cita abstrak “memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya”,”menghilangkah kemiskinan”, “buruh tak hanya makan gaji UMR”, dan seterusnya. Meski Prabowo memiliki visi-misi yang ia namakan Asta Cita, ia nyaris tak pernah menjelaskan melalui bibirnya sendiri visi-misi itu. Namun, apakah penjelasan itu diperlukan? Di bawah, pemaknaan soal “keberlanjutan pembangunan” nyaris tak digubris sama sekali. Ketika saya ngobrol dengan sejumlah pendukung Prabowo, mereka mengira keberlanjutan menandai berakhirnya era pembangunan infrastruktur dan dimulainya pembangunan manusia. Sejumlah pendukung yang lain tak mengindahkan sama sekali. Mereka memilih Prabowo semata karena populer, dipersepsikan ikhlas dan menggemaskan—serta ikut Jokowi. “Keberlanjutan pembangunan” lebih tampak menyerupai manipulasi politik ketimbang gagasan terukur dan terstruktur. Sayangnya, dengan dukungan Jokowi, manipulasi itu jauh lebih efektif menyentuh masysarakat ketimbang berlelah-lelah mengadakan diskusi dan mencari solusi bersama atas permasalahan negeri—

PEMILU NIRETIKA MEREPOSISI PEMUDA

PEMILU NIRETIKA MEREPOSISI PEMUDA Read More »

Kasus pelanggaran dan niretika setidaknya telah dikemas dalam satu film yang disutradarai oleh Dhandi Laksono yaitu “Dirty Vote” yang menjabarkan secara gamblang kecurangan yang terjadi selama pemilu 2024. Kecurangan pemilu kali ini memang terjadi secara sistemis dan celakanya melibatkan kekuatan dan alat negara, mulai dari pencalonan yang dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) melalui Keputusan yang melanggar kode etik MK, hingga para komisioner KPU yang dijatuhi sanksi pelanggaran etik

ABSENNYA RASA MALU PENGUASA

ABSENNYA RASA MALU PENGUASA Read More »

Bayangkan, aparatur negara yang mestinya netral dalam proses pemilu, saat ini justru ikut terlibat dan menafikan rasa malunya. Hal ini bahkan didukung oleh cawe-cawe Presiden Jokowi dengan mengucurkan dana bantuan sosial yang membengkak begitu besar menjelang pemilu. Hingga pada akhirnya, mimpi satu putaran kemenangan untuk sang putra presiden dapat diwujudkan dengan mudah.

Scroll to Top